Tuhan kerap menggunakan sahabat kita untuk berbicara ke dalam hidup
kita. Dan itu menjadi sapaan Tuhan kedalam hidup kita dengan tanpa kita sadari.
Tetapi kadang kita seringkali
tersinggung ketika seorang teman
memberikan nasihat.
Namun, bukankah semestinya kita berbahagia karena dikarunia sahabat yang mau menolong kita. Sahabat dapat menjadi perpanjangan lidah Tuhan untuk menegur, menasihati, menguatkan, menghibur, memberi jalan keluar, atau memperingatkan agar kita tidak terperosok dalam lumpur dosa.
Namun, bukankah semestinya kita berbahagia karena dikarunia sahabat yang mau menolong kita. Sahabat dapat menjadi perpanjangan lidah Tuhan untuk menegur, menasihati, menguatkan, menghibur, memberi jalan keluar, atau memperingatkan agar kita tidak terperosok dalam lumpur dosa.
Sahabat sejati siap hadir pada waktu senang maupun susah. Indahnya
memiliki sahabat , dalam persahabatan kita saling bekerja sama dan saling
mendukung. Kita saling mengenal secara dekat, saling menghargai, dan saling
menyayangi. Akan saling mendampingi dan menawarkan nasihat atau bahkan melarang
tentang apa yang tidak seharusnya dilakukan. Saling pengertian ini harus dibina
dengan tidak mencari keuntungan masing-masing, tetapi berfikir untuk kebaikan
bersama. Sebuah nasihat akan sangat bermanfaat disaat kita sedang menghadapi
sebuah kondisi/ batu peringatan yang
tidak mengenakkan dan bahkan kita tidak mampu untuk berfikir sendiri untuk
mencari solusinya, peran sahabat sangat dibutuhkan untuk
memberikan nasihat-nasihatnya.
Jika ada sahabat yang rela meluangkan waktu, tenaga dan fikiran,
untuk mendorong kita agar membuka hati dan membuka tangan untuk menyerahkan
diri kepada Tuhan dan selalu mengandalkan kepada-Nya. Hidup mengandalkan Tuhan
adalah kunci keberhasilan. Mengandalkan Tuhan dengan benar berarti menjadikan
Tuhan sebagai sumber satu-satunya sumber kebahagiaan, tanpa Tuhan kita tidak
berdaya. Itulah arti dari sebuah persahabatan yang dibangun.
Bacaan : Ayub 11: 13
“Jikalau
engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepada-Nya.”
Kutipan diatas adalah sebuah nasihat dari Zofar kepada Nabi Ayub.
Zofar adalah sahabat Nabi Ayub. Ia
mendampingi Nabi Ayub bukan saja dalam kondisi senang saja, melainkan dalam
kondisi yang tidak enak. Zofar berani mengingatkan Nabi Ayub untuk merendahkan
diri dihadapan Allah. Nabi Ayub
mendapatkan pencerahan dari Allah melalui nasihat dari sahabatnya. Dengan
demikian maka suara Tuhan yang disampaikan kepada Nabi Ayub melalui nasihat sahabatnya yakni Zofar. Nabi Ayub memberikan teladan bagi kita arti pentingnya sebuah persahabatan.
Nasihat dari sahabat akan meningkatkan kulitas iman kita. Apakah saat ini kehidupan kita memancarkan
kualitas yang baik ? Kualitas yang baik ini dimaksudkan agar kehidupan
keseharian kita bisa menjadi berkat bagi saudara disekitar kita, sehingga kita
akan menemukan makna hidup kita. Kualitas hidup yang baik ini akan bisa
tercapai jika kita mau mendengarkan nasihat dari sahabat kita. Dalam zaman saat
ini seingkali kita terbuai dan terlena dengan ilmu pengetahuan yang ada pada kita
saat ini. Namun nasihat sahabat yang bersifat sangat sederhana tetapi banyak
mengandung arti justru seringkali kita remehkan. Bahkan kita melihat status sosial
dari sahabat kita yang memberikan nasihat, karena nasihat sahabat yang
menyuarakan suara Tuhan kepada kita bisa datang dari sahabat yang tidak kita
duga sama sekali. Disaat kita menghadapi batu peringatan dari Tuhan maka
nasihat sahabat sangatlah berharga.
Dengan sebuah peringatan ini, nasihat dari sahabat kita mengajak untuk bisa berdiam sejenak, mengingat kembali Karya
Tuhan didalam hidup kita. Dengan memuji kebaikan-Nya dan menceritakannya kepada
orang lain. Disaat iman kita goyah, kesulitan melanda, ingatlah Dia dan
karya-Nya. Hanya Dia yang mampu memberi
kita rasa cukup, rasa puas, dan damai sejahtera yang tidak akan pernah kita
temukan dalam jerih payah kita di dunia ini.
Semoga kita selalu dimampukan untuk membuka diri untuk menerima
nasihat-nasihat dari sahabat-sahabat kita, sehingga kehidupan sehari-hari kita
akan lebih bijaksana, serta bisa mencerminkan iman Katolik ditengah masyarakat.
Amien.
[ Dari : Kumpulan Renungan
Harian 2014 ]
Berkah Dalem,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar