Jumat, 12 Desember 2014

SAHABAT

Tuhan kerap menggunakan sahabat kita untuk berbicara ke dalam hidup kita. Dan itu menjadi sapaan Tuhan kedalam hidup kita dengan tanpa kita sadari.  Tetapi kadang kita seringkali tersinggung ketika seorang  teman memberikan nasihat.
Namun, bukankah semestinya kita berbahagia karena dikarunia sahabat yang mau menolong kita. Sahabat dapat menjadi perpanjangan lidah Tuhan untuk menegur, menasihati, menguatkan, menghibur, memberi jalan keluar, atau memperingatkan agar kita tidak terperosok dalam lumpur dosa.

Sahabat sejati siap hadir pada waktu senang maupun susah. Indahnya memiliki sahabat , dalam persahabatan kita saling bekerja sama dan saling mendukung. Kita saling mengenal secara dekat, saling menghargai, dan saling menyayangi. Akan saling mendampingi dan menawarkan nasihat atau bahkan melarang tentang apa yang tidak seharusnya dilakukan. Saling pengertian ini harus dibina dengan tidak mencari keuntungan masing-masing, tetapi berfikir untuk kebaikan bersama. Sebuah nasihat akan sangat bermanfaat disaat kita sedang menghadapi sebuah kondisi/ batu peringatan  yang tidak mengenakkan dan bahkan kita tidak mampu untuk berfikir sendiri untuk mencari solusinya, peran sahabat sangat dibutuhkan untuk memberikan nasihat-nasihatnya.

Jika ada sahabat yang rela meluangkan waktu, tenaga dan fikiran, untuk mendorong kita agar membuka hati dan membuka tangan untuk menyerahkan diri kepada Tuhan dan selalu mengandalkan kepada-Nya. Hidup mengandalkan Tuhan adalah kunci keberhasilan. Mengandalkan Tuhan dengan benar berarti menjadikan Tuhan sebagai sumber satu-satunya sumber kebahagiaan, tanpa Tuhan kita tidak berdaya. Itulah arti dari sebuah persahabatan yang dibangun.

Bacaan : Ayub 11: 13
           “Jikalau engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepada-Nya.”

Kutipan diatas adalah sebuah nasihat dari Zofar kepada Nabi Ayub. Zofar  adalah sahabat Nabi Ayub. Ia mendampingi Nabi Ayub bukan saja dalam kondisi senang saja, melainkan dalam kondisi yang tidak enak. Zofar berani mengingatkan Nabi Ayub untuk merendahkan diri dihadapan Allah.  Nabi Ayub mendapatkan pencerahan dari Allah melalui nasihat dari sahabatnya. Dengan demikian maka suara Tuhan yang disampaikan kepada Nabi Ayub melalui  nasihat sahabatnya yakni Zofar. Nabi Ayub memberikan teladan bagi kita arti pentingnya sebuah persahabatan.

Nasihat dari sahabat akan meningkatkan kulitas iman kita.  Apakah saat ini kehidupan kita memancarkan kualitas yang baik ? Kualitas yang baik ini dimaksudkan agar kehidupan keseharian kita bisa menjadi berkat bagi saudara disekitar kita, sehingga kita akan menemukan makna hidup kita. Kualitas hidup yang baik ini akan bisa tercapai jika kita mau mendengarkan nasihat dari sahabat kita. Dalam zaman saat ini seingkali kita terbuai dan terlena dengan ilmu pengetahuan yang ada pada kita saat ini. Namun nasihat sahabat yang bersifat sangat sederhana tetapi banyak mengandung arti justru seringkali kita remehkan. Bahkan kita melihat status sosial dari sahabat kita yang memberikan nasihat, karena nasihat sahabat yang menyuarakan suara Tuhan kepada kita bisa datang dari sahabat yang tidak kita duga sama sekali. Disaat kita menghadapi batu peringatan dari Tuhan maka nasihat sahabat sangatlah berharga.  Dengan sebuah peringatan ini, nasihat dari sahabat kita mengajak untuk  bisa berdiam sejenak, mengingat kembali Karya Tuhan didalam hidup kita. Dengan memuji kebaikan-Nya dan menceritakannya kepada orang lain. Disaat iman kita goyah, kesulitan melanda, ingatlah Dia dan karya-Nya.  Hanya Dia yang mampu memberi kita rasa cukup, rasa puas, dan damai sejahtera yang tidak akan pernah kita temukan dalam jerih payah kita di dunia ini.

Semoga kita selalu dimampukan untuk membuka diri untuk menerima nasihat-nasihat dari sahabat-sahabat kita, sehingga kehidupan sehari-hari kita akan lebih bijaksana, serta bisa mencerminkan iman Katolik ditengah masyarakat. Amien.

[ Dari : Kumpulan Renungan Harian 2014  ]
Berkah Dalem, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar