Senin, 02 Maret 2015

AKOLIT ( Misdinar )

akolit (misdinar)
Akolit adalah salah satu pelayan tak tertahbis, maka akolit merupakan panggilan pelayanan. Namun yang terpenting harus disadari adalah, bahwa akolit merupakan anggota umat beriman. Dalam persekutuan liturgis tersebut ia merupakan bagian dari umat Allah, ia harus hadir sebagai umat Allah dengan tujuan utama merayakan peristiwa keselamatan dalam liturgi. Bersama dengan umat Allah, seorang akolit dipanggil untuk melaksanakan tugas pelayanan khusus yakni mendampingi pemimpin-pemimpin perayaan pada saat-saat tertentu demi memperlancar tugas pemimpin..
Dengan demikian secara tidak langsung akolit melayani juga umat yang datang untuk merayakan liturgy di bawah pimpinan selebran utama. Seluruh pelayanan akolit harus menjadi doa, bukan semata-mata satu pelayanan teknis.

Dalam liturgi gereja kita mengenal macam-macam pelayan khusus. Ada pelayan yang menjalankan tugasnya berdasarkan tahbisan seperti diakon, imam, uskup , paus. Tetapi ada juga pelayan tak tertahbis. Pelayan tak tertahbis mengemban tugas khusus berdasarkan imamat rajawi yang mereka terima pada saat pembaptisan. Pelayan tak tertahbis itu diantara lain pemimpin koor, pembawa bahan persembahan, akolit, dan lektor.

Inti dari seluruh perayaan liturgi adalah menghadirkan misteri keselamatan. Seluruh umat Allah merayakan misteri keselamatan. Dalam perayaan tersebut, semua tugas pelayanan membantu mengarahkan perhatian umat kepada int misteri keselamatan. Dengan pelayanan para akolit serta petugas liturgi lainnya, diharapkan umat menghayati atau mengalami inti misteri yang dirayakan. Pusat perhatian harus diberikan kepada inti misteri bukan kepada dirinya sendiri. Ia mesti harus berusaha agar umat dapat lebih bersatu dengan inti misteri itu. Seperti semua pelayan liturgi lain, seorang akolit harus ikhlas, jujur, wajar. Ia harus mampu mengungkapkan misteri Allah dengan anugerah-Nya dan keterbukaan manusia terhadap misteri Allah. Penampilan yang jujur dan ikhlas perlu sekali. Ia harus memelihara dan menjaga seluruh gestikulasi yang berhubungan erat dengan mata, wajah, tangan, kaki. Dengan kata lain ia harus memelihara disiplin tubuhnya dan tentu saja disiplin hati. Tubuh dan hati yang punya disiplin  akan jauh lebih mudah mengarah kepada sumber keutuhan dan disiplin itu sendiri yaitu Tuhan. Dengan cara itu ia menarik perhatian umat kepada inti misteri  perayaan, kepada Tuhan dan karya-karya-Nya yang agung.

Berdasarkan pemahaman tersebut diatas maka pelayanan seorang akolit memiliki tiga dimensi :
1.      Dengan pelayanannya seorang akolit membantu menghadirkan misteri keselamatan yang datang dari Allah. Disini seorang Akolit melayani Allah.
2.      Seorang Akolit juga melayani umat dalam arti membantu mengarahkan perhatian umat kepada inti misteri keselamatan.
3.      Seorang Akolit secara teknis melayani imam dan diakon, yang bersama-sama bertugas untuk melayani Allah dan umat Allah. Peran akolit yang secara teknis untuk membantu imam ataupun diakon, namun fungsi ini merangkum ketiga dimensi dari fungsi seorang akolit.

Akolit sesuai fungsinya selalu bersama pemimpin liturgy. Ia melayani pemimpin liturgy mulai dari sakristi hingga kembali ke sakristi. Ia melayani pemimpin upacara supaya pemimpin liturgy itu dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan lancar.
Semoga bermanfaat.

Salam dan Berkah Dalem,
[ Sumber : www.katolisitas.org ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar