Ajaran iman dan moral inilah yang mendasari seluruh gerak hidup
seluruh umat Katolik. Kita diajak untuk menanggapi ajakan Gereja untuk menjadi
semakin cerdas sebagai warga Gereja, sehingga mampu memahami pengetahuan iman
Katolik dengan baik dan selanjutnya mampu menerapkan dalam hidup sehari-hari,
dengan demikian kita akan semakin mampu mempertanggungjawabkan seluruh perilaku
hidup kita berdasar ajaran iman dan moral Katolik.
Dalam masa Adven pekan II,
kita diajak untuk semakin menjadi orang Katolik yang beriman cerdas, cerdas
dalam pemahaman iman dan cerdas dalam mensikapi persoalan-persoalan dalam
terang iman. Beriman yang cerdas berarti memiliki pemahaman yang benar dan
tepat akan kekatolikan. Seorang Katolik yang senantiasa memperbaharui dan
mempelajari pengetahuan-pengetahuan iman Katolik akan terasah budi dan
pikirannya sehingga terbentuklah seorang Katolik yang bijaksana dalam hidupnya.
Memiliki iman yang cerdas harus memiliki kedewasaan dan kematangan dalam pemahaman
dan penghayatan iman yang bisa dipertanggungjawabkan dengan benar. Disamping
itu harus pandai memperhitungkan keadaan dan siap mengatasi tantangan yang ada.
Terutama setiap menghadapi situasi buruk harus diyakini bahwa itu menjadi alat
Tuhan untuk membangun iman. Karena dalam situasi ini kita tidak akan bergantung
pada kekuatan diri sendiri, tetapi harus diserahkan kepada Tuhan. Maka akan
memiliki kedalaman dan keiintiman dalam relasi dan hubungan dengan Allah.
Sehingga hidup kita akan selalu melekat dengan Tuhan. Tuhan mengizinkan masalah
datang dalam hidup kita. Kita diajak untuk teruslah bertekun dalam pengharapan
akan Tuhan, sehingga kita menghadapi masalah dengan kacamata Tuhan, selanjutnya
kita berharap dapat berbuat dengan benar.
Beriman tidak sebatas percaya tetapi sungguh masuk dalam relasi
pribadi dengan Allah sampai menaruh
harapan total dan penyerahan diri yang utuh kepada Allah. Dalam hal ini kita
diajak untuk menjadi umat Katolik yang semakin beriman mendalam dan tangguh.
Sebagai umat Katolik yang beriman mendalam berarti mendalam dalam pengetahuan
dan penghayatan ; sehingga dengan pengetahuan berarti memiliki pengetahuan yang
benar dan wawasan yang luas mengenai pokok-pokok iman kristiani, sedangkan
penghayatan dimaksudkan percaya penuh pada Allah sehingga menaruh seluruh
harapan hidupnya kepada Allah.
Ajaran-ajaran iman sangat penting bagi kita untuk memperdalam
pengetahuan iman kita. Dari pengetahuan yang benar inilah kita juga mempunyai
dasar yang benar dalam mengambil keputusan-keputusan yang perlu dilakukan dalam
hidup sehari-hari. Dengan kata lain seluruh iman kita di tengah masyarakat bisa
dipertanggungjawabkan. Maka sebetulnya saat ini sangatlah penting kegiatan
sharing iman yang dilaksanakan dalam kelompok. Karena dengan sharing iman ini
akan saling mengisi satu dengan yang lain, sehingga pengetahuan keimanan kita
akan selalu bertambah. Kecerdasan mensikapi suatu masalah juga dapat diperoleh
dari sharing iman tersebut. Dengan suasana santai saling menyampaikan
pengalaman imannya, maka akan terjadilah timbal balik yang menuju ke dalam
kecerdasan iman kita, terutama pandai dalam menyikapi suatu permasalahan yang
kemudian ditarik dan didasari dengan iman Katolik yang benar. Sebuah sharing
iman akan berjalan dengan baik jikalau dalam komunitas tersebut merasakan
saling membutuhkan dan saling berketergantungan. Sehingga setelah melaksanakan
sharing akan dipetik hasil dan pengetahuan iman yang lebih mendalam, menjadi
seorang Katolik harus rajin ke gereja, rajin dan berpartisipasi aktif dalam
kegiatan-kegiatan gereja maupun di lingkungan.
Semoga kita selalu dikobarkan akan semangat iman kristiani, dan
dimampukan untuk memahami ajaran-ajaran iman sehingga semakin berani
memancarkan kasih Allah ditengah masyarakat. Amien.
[ Dari : Panduan Adven 2014, Komisi Kateketik KAS ]
Berkah Dalem,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar