Jumat, 19 Desember 2014

TAAT DAN PATUH AKAN RENCANA-NYA

Dari Maria, kita belajar akan kepatuhan terhadap ketetapan dan rencana Allah atas hidup kita.  Dengan menyadari anugerah-Nya yang pasti menguatkan dan memampukan kita, kepatuhan adalah pikiran terbaik. Biarlah ketetapan dan rencana-Nya dinyatakan atas diri kita..

Bacaan: Lukas 1 : 38
Kata Maria : “ Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Dari bacaan diatas kita diberi contoh akan kepatuhan dan kepasrahan akan rencana-Nya. Maria bersedia dan mau menerima akan rencana-Nya terhadap dirinya. Atas kehendak Allah ia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, yang hendaknya dinamai Yesus. Anak itu bukan anak laki-laki biasa, tetapi seorang Anak yang disebut “kudus, Anak Allah”,  seorang Anak yang akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak tidak akan berkesudahan.

Allah tidak menuntut umat-Nya untuk memahami segala sesuatu yang sedang terjadi di bumi. Allah hanya menginginkan umat-Nya percaya bahwa Dia menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya. Sekalipun ada banyak perkara yang masih menjadi misteri atau sukar kita pahami, tetaplah berpegang teguh pada janji-Nya.

Selama masa Adven ini kita diajak untuk menjadi seorang Katolik  mempunyai iman yang cerdas, tangguh dan missioner. Dalam kehidupan sehari-hari pastilah kita selalu menghadapi berbagai kondisi yang harus kita selesaikan, sehingga kita bisa memancarkan kasih Allah di tengah masyarakat. Kita harus bisa memberi rasa ditengah masyarakat, dan sinar kasih-Nya dapat dinikmati oleh banyak orang di sekitar kita. Dalam perjalanan hidup ini, ada banyak perkara yang sukar untuk kita pahami. Selain karena keterbatasan pikiran dan logika manusia, kecuali Allah memberikan pengertian atau menyingkapkannya, banyak hal akan tetap menjadi misteri sampai akhir hidup kita. Ibarat kita membaca buku, tidak semua halaman dapat  kita baca dan kita pahami seluruhnya. Dengan demikian maka jangan mengandalkan  otak kita yang terbatas, namun andalkan kebaikan Tuhan yang tidak terbatas. Tuhan menjanjikan penyertaan selamanya kepada kita, sehingga adakah kita mampu menghadapi persoalan hidup menganggap  sebagai batu peringatan.

Pribadi yang bijaksana menyadari hidupnya di dunia ini adalah suatu permulaan, persiapan untuk memasuki kehidupan dalam keabadian. Maka kita harus berusaha dengan semaksimal mungkin menggunakan waktu didunia ini untuk memanfaatkan karunia hidup ini dengan sebaik-baiknya sehingga kita mampu untuk melaksanakan dan menanggapi rencana-Nya  berlandaskan akan  iman yang cerdas, tangguh dan missioner . janganlah getir atau lengah dalam hidup ini melainkan jalanilah hidup untuk Kristus. Kita harus dengan kesadaran akan karunia Tuhan supaya dapat memanfaatkan waktu dengan bijak dan sebaik-baiknya . Taat pada ketetapan dan rencana Allah mewujudkan karya besar dalam hidup kita ditengah masyarakat yang beranekaragam. Kita harus yakin bahwa sekalipun saat ini kita tidak memahaminya, Dia tengah mengerjakan suatu karya yang mengagumkan. Semoga kita selalu dimampukan-Nya untuk melaksanakan seluruh rencana-Nya dalam hidup kita. Amien.

Salam dan Berkah Dalem,
[ Dari : Kumpulan Renungan Harian 2014 ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar