Dari Maria, kita belajar akan kepatuhan terhadap ketetapan dan rencana Allah atas hidup kita. Dengan menyadari anugerah-Nya yang pasti menguatkan dan memampukan kita, kepatuhan adalah pikiran terbaik. Biarlah ketetapan dan rencana-Nya dinyatakan atas diri kita..
Bacaan: Lukas 1 :
38
Kata Maria : “ Sesungguhnya aku ini adalah hamba
Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan
dia.
Dari bacaan diatas kita diberi contoh akan kepatuhan dan kepasrahan
akan rencana-Nya. Maria bersedia dan mau menerima akan rencana-Nya terhadap
dirinya. Atas kehendak Allah ia mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki, yang hendaknya dinamai Yesus. Anak itu bukan anak laki-laki biasa,
tetapi seorang Anak yang disebut “kudus, Anak Allah”, seorang
Anak yang akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan
Kerajaan-Nya tidak tidak akan berkesudahan.
Allah tidak menuntut umat-Nya untuk memahami segala sesuatu yang
sedang terjadi di bumi. Allah hanya menginginkan umat-Nya percaya bahwa Dia
menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya. Sekalipun ada banyak perkara
yang masih menjadi misteri atau sukar kita pahami, tetaplah berpegang teguh
pada janji-Nya.
Selama masa Adven ini kita diajak untuk menjadi seorang Katolik mempunyai iman yang cerdas, tangguh dan
missioner. Dalam kehidupan sehari-hari pastilah kita selalu menghadapi berbagai
kondisi yang harus kita selesaikan, sehingga kita bisa memancarkan kasih Allah
di tengah masyarakat. Kita harus bisa memberi rasa ditengah masyarakat, dan
sinar kasih-Nya dapat dinikmati oleh banyak orang di sekitar kita. Dalam
perjalanan hidup ini, ada banyak perkara yang sukar untuk kita pahami. Selain
karena keterbatasan pikiran dan logika manusia, kecuali Allah memberikan
pengertian atau menyingkapkannya, banyak hal akan tetap menjadi misteri sampai
akhir hidup kita. Ibarat kita membaca buku, tidak semua halaman dapat kita baca dan kita pahami seluruhnya. Dengan
demikian maka jangan mengandalkan otak
kita yang terbatas, namun andalkan kebaikan Tuhan yang tidak terbatas. Tuhan
menjanjikan penyertaan selamanya kepada kita, sehingga adakah kita mampu
menghadapi persoalan hidup menganggap
sebagai batu peringatan.
Pribadi yang bijaksana menyadari hidupnya di dunia ini adalah suatu
permulaan, persiapan untuk memasuki kehidupan dalam keabadian. Maka kita harus
berusaha dengan semaksimal mungkin menggunakan waktu didunia ini untuk
memanfaatkan karunia hidup ini dengan sebaik-baiknya sehingga kita mampu untuk
melaksanakan dan menanggapi rencana-Nya
berlandaskan akan iman yang
cerdas, tangguh dan missioner . janganlah getir atau lengah dalam hidup ini
melainkan jalanilah hidup untuk Kristus. Kita harus dengan kesadaran akan
karunia Tuhan supaya dapat memanfaatkan waktu dengan bijak dan sebaik-baiknya .
Taat pada ketetapan dan rencana Allah mewujudkan karya besar dalam hidup kita
ditengah masyarakat yang beranekaragam. Kita harus yakin bahwa sekalipun saat
ini kita tidak memahaminya, Dia tengah mengerjakan suatu karya yang
mengagumkan. Semoga kita selalu dimampukan-Nya untuk melaksanakan seluruh
rencana-Nya dalam hidup kita. Amien.
Salam dan Berkah Dalem,
[ Dari : Kumpulan Renungan Harian 2014 ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar