Kamis, 12 Februari 2015

MENGIKUTI DAN MELAYANI

mengikuti dan melayani
Bacaan Lukas 5 : 31-32

“ Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat..”
Aturan agama dibuat untuk ditaati, tetapi bukan secara kaku melainkan dengan dengan pertolongan Roh Kudus serta dengan motivasi untuk menyenangkan hati Allah. Bila kita taat sementara yang lain tidak, maka janganlah kita menjadi hakim atas dia. Bicaralah baik-baik dan doakanlah. Ada anggapan bahwa orang harus benar-benar memisahkan diri dari orang berdosa bila ingin hidup kudus. Di dalam Yesus kita tidak mengorbankan sukacita dalam mengikuti dan melayani Dia. Karena sukacita sejati, kita temukan saat kita diampuni kemudian bersekutu dengan-Nya.

Komitmen untuk melaksanakan hukum Taurat bagi  Lewi membuat  takut berelasi dengan orang-orang yang dianggap berdosa. Bukan hanya itu,  juga akan mengkritik orang yang bergaul dengan orang berdosa. Maka dalam Lukas 5 : 31-32 , Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai dokter yang dibutuhkan orang sakit, bukan orang sehat. Yesus datang untuk melayani mereka yang berdosa dan membutuhkan pertobatan. Ketika para pemungut cukai dan para pendosa datang meminta disembuhkan, Yesus sebagai Dokter Agung tidak akan menolak mereka.

Berpuasapun juga dipermasalahkan oleh orang Farisi dan ahli Taurat ketika melihat murid-murid Yesus tidak melakukannya. Yesus memberikan ilustrasi tentang mempelai dan sahabat mempelai. Dalam ilustrasi disebutkan bahwa sahabat mempelai tidak akan berpuasa pada waktu mempelai ada, karena saat itu adalah saat bersukacita. Dengan demikian maka ajaran Yesus adalah menggenapi Taurat dan membangun suatu perjanjian yang baru..

Sekarang keputusan ada pada kita semua untuk memilih. Apakah akan selalu setia mengikuti Yesus atau tidak. Kalau kita tetap mengikuti-Nya, kita harus memprioritaskan Yesus.  Mengikuti Yesus separuh hati ibaratnya seorang yang sedang menarik bajak di ladang tetapi sebentar-sebentar menengok ke belakang, maka hasil alur yang diperoleh tidak lurus.  Prioritas  mengikuti Yesus diantaranya adalah :

1). Kita tahu hidup kita ialah milik-Nya karena karya penebusan-Nya.
2). Kita dapat mempercayakan hidup kita kepada-Nya, karena Ia hendak menggunakannya bagi kemulian-Nya dan bagi kepentingan sesama
3)  Jangan khawatir akan keluarga dan orang-orang terdekat kita, Dia pasti memberikan yang terbaik untuk mereka.

Prinsip bagi kita, tunaikan tugas pelayanan, pemberitaan kabar baik dengan setia. Bergantung pada Tuhan, selanjutnya kita percayakan pada Roh Kudus bekerja melalui kita memenangkan jiwa-jiwa bagi Allah. Tidak ada yang namanya sukarelawan dalam mengikut Yesus, melainkan pengabdian sepenuh hati dan hidup. Ia harus berani melepaskan semua hak untuk tunduk sepenuhnya kepada cara-Nya mengatur, mendisiplinkan, dan memakainya. Jangan andalkan kemampuan pribadi karena kita bukanlah apa-apa jika tanpa kehadiran Tuhan dalam hidup kita.

Salam dan Berkah Dalem,
[ Dari : berbagai sumber ]

1 komentar: