Kamis, 06 November 2014

Mengabdi Kepada ALLAH Bukan Kepada Mamon

Kita  berkaca  pada Firman Tuhan : “ Bagi Dialah, yang dapat melakukan lebih banyak pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. ( Efesus 3:2 )  

Didalam setiap permohonan yang kita haturkan belum tentu selaras dengan kehendak Tuhan. Justru seringkali kita mendikte Tuhan dengan rangkaian permohonan-permohonan kita. Kita lupa apakah dengan permohonan kita  akan bermanfaat ? Atau justru jika permohonan kita dikabulkan malahan kita akan berpaling dari Tuhan, karena kita merasa apa yang kita dapatkan adalah dari hasil kerja kita bukan atas kuasa Tuhan yang telah Ia limpahkan pada kita. Ada spirit sering disebut dengan roh Mamon, yang justru akan menghentikan kita melayani Tuhan.

“Seorang hamba tidak dapat mengabdi pada dua tuan. Karena jika demikian maka ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon “  ( Lukas 16:13 ).
Mamon akan mengajak kita selalu dengan yang serba enak menurut ukuran manusia. Hal ini sangat wajar sekali jika kita terlena dengan apa yang telah kita nikmati. Tetapi dengan fikiran yang jernih dan perlu diendapkan dalam hati apa yang kita hadapi haruslah kita selalu mengedepankan fikiran kita memandang dengan kacamata Tuhan.
Meskipun seringkali kita menghadapi segala situasi yang tidak mengenakkan sekalipun, kita harus berserah pada Tuhan. Karena pada saat seperti ini Mamon akan bekerja dengan tawaran yang sangat mengenakkan. Dalam keadaan yang paling sulit ataupun situasi buruk sekalipun kita harus belajar memberi tanda yang benar untuk masa depan kita, maka kita akan melihat Tuhan bekerja, melakukan dengan sangat tidak kita bayangkan sebelumnya. Dengan demikian maka Tuhan akan memberikan yang terbesar jauh melebihi dari apa yang kita pikirkan dalam permohonan kita. Haruslah kita memberikan tanda yang benar  pada masa depan kita sesuai dengan visi dan impian ataupun harapan dalam kehidupan kita. Kita harus memiliki hati yang haus dan lapar serta ketaatan akan semua arahan yang telah diberikan oleh Tuhan.
Dalam kehidupan  nyata saat ini kita bisa mencontoh orang-orang sukses yang tetap selalu pada jalur Tuhan. Kisah hidup mereka yang berhasil akan menjadikan sebuah inspirasi hidup kita untuk mencapai apa yang telah kita impikan dan  mohonkan pada Tuhan. Selalu dengan  menggantungkan dan meletakkan semuanya  dalam karya nyata Tuhan dalam hidup kita, sehingga  tidak terbujuk rayu oleh Mamon. Pastilah kisah sukses dari saudara-saudara kita diawali dengan situasi yang sangat tidak mengenakkan baginya, tetapi berkat ketabahan dan mengacu pada visi hidupnya yang berserah pada Tuhan sehingga mereka berhasil menikmati buah ketaatannya kepada Tuhan. Dan Tuhan  selalu memberikan apa yang kita inginkan sesuai dengan ukuran kebutuhan dipandang dengan kacamata Tuhan.
Apa yang kita doakan pastilah sesuatu yang menurut kita besar, tetapi ternyata Tuhan melakukan jauh lebih besar, jauh lebih indah daripada yang kita pikirkan indah, jauh lebih melimpah daripada apa yang kita pikir kelimpahan. Inilah  karya Tuhan didalam kehidupan kita.

Pertanyaannya sekarang  :
·         Apakah setiap hari  sudah menyandarkan kehidupan kita dalam penyertaan Tuhan ,  dengan penuh iman setiap  menatap kehidupan ?
·         Benarkah karena dengan kuasa Tuhan dan bimbingan-Nya,  kita menghadapi segala tantangan  dengan rasa tanpa khawatir dan ragu ?
·         Apakah kita percayakan Tuhan bekerja dalam kehidupan kita ?

Berkah Dalem ………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar