Hari raya Kristus Raja Semesta Alam. Dalam kalender Liturgi Gereja
diperingati setiap tahunnya pada minggu terakhir tahun liturgi, yakni seminggu
sebelum minggu adven. Pada tahun ini hari Raya Kristus Raja Semesta Alam kita
rayakan pada tanggal 23 November 2014 . Minggu depan 30 Nopember 2014 kita akan
memasuki tahun baru liturgi yang dibuka dengan Minggu Adven I. Gereja hendak menunjukkan bahwa keyakinan
Yesus adalah Raja atas semesta alam,
Dialah penguasa jagad raya ini. Ia adalah Raja, Penguasa segala sesuatu.
Nabi Yehezkiel memperkenalkan Raja Itu sebagai seorang gembala, yang
memperhatikan dan mencari domba-domba-Nya. Tuhan digambarkan sebagai seorang
gembala yang mencari domba-Nya yang tercerai berai. Ia adalah seorang Raja yang
blusukan ,
turun kebawah. Ia tidak tinggal diam dan menyuruh orang lain untuk pergi
mencari domba-Nya yang hilang. Ia rela memberikan apa saja yang perlu demi
kesejahteraan domba-domba-Nya. Ia sendiri menjilma menjadi manusia untuk
mencari domba-Nya, Ia benar-benar menggembalakan dan memperhatikan keadaan
masing-masing seandainya ada yang luka atau sakit, Ia dapat merawat sampai
sembuh dengan kasih sayang-Nya. Dalam Injil
Yesus dilukiskan sebagai seorang tabib yang menyembuhkan orang sakit.
Namun sebagai Raja Gembala , Ia juga akan menjadi hakim diantara
domba dan kambing-Nya. Dengan kata lain , siapa yang mengikuti Yesus dan siapa
yang menolak-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
Santo Paulus menulis beberapa catatan tentang Kristus Raja ini,
setelah menegaskan bahwa berkat kebangkitan satu orang ini, kita semua akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Kita diingatkan bahwa
Kristus sebagai seorang Raja menyerahkan hidup-Nya bagi kesejahteraan dan
keselamatan kita. Itulah kebesaran Kristus Raja, yang ditampakkan dalam
kumpulan catatan. Ia adalah Raja, Penguasa segala seuatu tapi mati di kayu
salib, demi menebus rakyat-Nya yang penuh dengan dosa. Inilah kebesaran Raja
orang-orang Kristen. Kebesaran yang terselubung, kekuasaan dalam diam serta
kemuliaan dalam kerendahan hati.
Sang Raja Kristus yang kita imani, tidak hanya harus menjadi
kebanggan setiap orang Kristen, namun juga menjadi sebuah model dalam
kehidupan. Meskipun bukan raja atau pemimpin dalam sebuah kelompok, bukankah
sering kita berlaku seperti seorang raja di dunia ini ? Kita mencari kemuliaan
dan kebesaran dengan cara menindas dan berlaku tidak adil terhadap sesama ?
Apakah ukuran kebesaran seorang pemimpin ? Ada yang mengatakan
besarnya wilayah, ada yang mengatakan kebijaksanaan, ada juga yang mengatakan
kemakmuran rakyat yang dipimpinnya. Dari berbagai jawaban, bahwa kebesaran
seorang pemimpin terletak pada kualitas si pemimpin, dan pada hasil yang telah
dibuatnya. Yesus sudah membuktikan bahwa kebesaran dan kemulian tidak hanya
diukur dengan nama baik, popularitas dan kekuasaan. Kebesaran dan kemuliaan
terletak dalam diam, pengorbanan diri dan kerendahan hati.
[ Sumber : Ruah 2014, edisi tahun A/II ]
Berkah Dalem ,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar