Minggu, 23 November 2014

KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM

Hari raya Kristus Raja Semesta Alam. Dalam kalender Liturgi Gereja diperingati setiap tahunnya pada minggu terakhir tahun liturgi, yakni seminggu sebelum minggu adven. Pada tahun ini hari Raya Kristus Raja Semesta Alam kita rayakan pada tanggal 23 November 2014 . Minggu depan 30 Nopember 2014 kita akan memasuki tahun baru liturgi yang dibuka dengan Minggu Adven  I. Gereja hendak menunjukkan bahwa keyakinan Yesus adalah Raja atas semesta alam,  Dialah penguasa jagad raya ini. Ia adalah Raja, Penguasa segala sesuatu.

  
Nabi Yehezkiel memperkenalkan Raja Itu sebagai seorang gembala, yang memperhatikan dan mencari domba-domba-Nya. Tuhan digambarkan sebagai seorang gembala yang mencari domba-Nya yang tercerai berai. Ia adalah seorang Raja yang blusukan , turun kebawah. Ia tidak tinggal diam dan menyuruh orang lain untuk pergi mencari domba-Nya yang hilang. Ia rela memberikan apa saja yang perlu demi kesejahteraan domba-domba-Nya. Ia sendiri menjilma menjadi manusia untuk mencari domba-Nya, Ia benar-benar menggembalakan dan memperhatikan keadaan masing-masing seandainya ada yang luka atau sakit, Ia dapat merawat sampai sembuh dengan kasih sayang-Nya. Dalam Injil  Yesus dilukiskan sebagai seorang tabib yang menyembuhkan orang sakit.
Namun sebagai Raja Gembala , Ia juga akan menjadi hakim diantara domba dan kambing-Nya. Dengan kata lain , siapa yang mengikuti Yesus dan siapa yang menolak-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Santo Paulus menulis beberapa catatan tentang Kristus Raja ini, setelah menegaskan bahwa berkat kebangkitan satu orang ini, kita semua akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Kita diingatkan bahwa Kristus sebagai seorang Raja menyerahkan hidup-Nya bagi kesejahteraan dan keselamatan kita. Itulah kebesaran Kristus Raja, yang ditampakkan dalam kumpulan catatan. Ia adalah Raja, Penguasa segala seuatu tapi mati di kayu salib, demi menebus rakyat-Nya yang penuh dengan dosa. Inilah kebesaran Raja orang-orang Kristen. Kebesaran yang terselubung, kekuasaan dalam diam serta kemuliaan dalam kerendahan hati.

Sang Raja Kristus yang kita imani, tidak hanya harus menjadi kebanggan setiap orang Kristen, namun juga menjadi sebuah model dalam kehidupan. Meskipun bukan raja atau pemimpin dalam sebuah kelompok, bukankah sering kita berlaku seperti seorang raja di dunia ini ? Kita mencari kemuliaan dan kebesaran dengan cara menindas dan berlaku tidak adil terhadap sesama ?

Apakah ukuran kebesaran seorang pemimpin ? Ada yang mengatakan besarnya wilayah, ada yang mengatakan kebijaksanaan, ada juga yang mengatakan kemakmuran rakyat yang dipimpinnya. Dari berbagai jawaban, bahwa kebesaran seorang pemimpin terletak pada kualitas si pemimpin, dan pada hasil yang telah dibuatnya. Yesus sudah membuktikan bahwa kebesaran dan kemulian tidak hanya diukur dengan nama baik, popularitas dan kekuasaan. Kebesaran dan kemuliaan terletak dalam diam, pengorbanan diri dan kerendahan hati.

[ Sumber : Ruah 2014, edisi tahun A/II ]

Berkah Dalem ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar