Rabu, 14 Januari 2015

KESERAKAHAN

keserakahan

Sikap tamak seseorang menjadi  manusia yang tidak pernah merasa cukup. Sudah barang tentu akan terus mencari demi kebutuhan jasmaniahnya saja, maka akan jauh dari sikap bersyukur atas rahmat , bahkan dia sudah memiliki seisi bumi, ia tetap selalu dengan rakus mencari. Manusia terus menuntut lebih banyak meskipun Tuhan sudah memberkati dengan segala kelimpahan-Nya..
Maka tak seorangpun tidak ingin disebut tamak, namun semua orang sebenarnya berpeluang menjadi tamak. Karena tamak adalah kerakusan yang tak bertepi. Tamak adalah sebuah sikap, bukan sifat. pergaulan hiduplah yang membuat tamak seseorang. Hal ini tercermin dalam kisah Adam dan Hawa, karena bujukan si ular jahat dan menanggapinya, maka merekapun akhirnya menjadi tamak. Hal ini memberikan contoh pada kita karena mereka tidak taat dan patuh akan rencana-Nya. Maka perlu kita untuk memeriksa hati kita dan mawas diri. Sebab didalam hati itulah tamak dapat bersarang.  Bumi sangatlah melimpah bagi semua umat manusia, namun tidak cukup bagi satu orang yang tamak.

Saat seseorang haus, hasratnya terpuaskan saat ia minum air. Demikian juga saat seseorang lapar, hasratnya terpuaskan saat ia makan. Tubuh ini sangat mudah dipuaskan hasratnya dengan memenuhi kebutuhan  dan keinginanya, namun apakah yang bisa memuaskan hasrat jiwa dan roh kita yang bersarang didalam hati . berbagai cara dilakukan untuk memuaskan hasrat jiwa manusia, mulai dari hobi, pekerjaan, kekayaan, kekuasaan dan masih banyak lagi. Namun semua itu tidak bisa memuaskan hasrat jiwa seseorang, karena Tuhan telah dengan khusus merancangkan apa yang hanya bisa untuk memuaskan hasrat jiwa seseorang yakni dengan kebaikan. Kebaikan ini dapat di wujudkan terhadap siapapun, diwujudkan untuk berbuat baik kepada  alam semesta ciptaan Tuhan dan juga terhadap sesama. Ketamakan seseorang tak ubaahnya dengan hasrat jiwa seseorang. Maka seharusnya kita selalu memeriksa hati dan mawas diri, apakah kita termasuk dalam kelompok yang selalu berkekurangan dalam pemenuhan hasrat jiwa. Sudah saatnya kita harus selalu berbuat baik untuk dapat memuaskan hasrat jiwa sehingga ketamakan yang ada dalam diri kita dapat terkikis. Sangatlah sulit untuk memulai untuk selalu perhatian terhadap sesama, justru yang ada bahkan kejelekan orang lain yang selalu muncul dalam benak kita.  Kita harus mampu untuk melawan hasrat jiwa tersebut, dengan selalu berbuat baik. Kebaikan yang memuaskan hasrat jiwa akan memulihkan kekuatan dengan semangat muda kita. Karena dengan demikian Tuhan ingin memperbaharui jiwa kita.

Kita mengandalkan Tuhan yang senantiasa memandu dan memelihara perjalanan hidup kita, sehingga mampu untuk menentukan sebuah pilihan.  Memiliki sikap hati yang benar  dalam merespon masalah adalah hal yang mendasar dalam memperoleh hasil kebaikan., sehingga kita dimampukan untuk  melihat rencana Tuhan melalui kesulitan yang ada  berkat pertolongan-Nya. Alangkah besar manfaatnya  waktu yang kita habiskan hari demi hari, jika kita mampu menghalau gangguan yang mengusik pikiran dan hati kita, dan memusatkan perhatian kita sepenuhnya pada Tuhan. Memusatkan perhatian pada Kristus akan menempatkan segala sesuatu pada perspektif  yang seharusnya.

Dengan selalu membangun relasi kepada Tuhan, maka kita berharap senantiasa untuk selalu dibimbing oleh Roh Kudus dalam berbuat. Kita berani untuk selalu berbuat baik bagi sesama , karena kita adalah anak-anak Allah. Segala tindakan dalam kehidupan nyata harus selalu terwujud, kerena kita sudah menjadi pilihan Allah.

Salam dan Berkah Dalem,
[dari: berbagai sumber ]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar