Tahun 2014 beberapa saat telah
berlalu, tahun haru biri atau tahun huru hara, ada juga yang menyebut tahun
konflik dan macam-macam lagi yang menyebutnya. Pendek kata tahun 2014 adalah
tahun keributan ? Konflik kepentingan, konflik perebutan pengaruh, perebutan
kekuasaan, dengan konflik itu Indonesia terbagi, kalau tidak mau menyebut terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok kepentingan..
Sampai akhirnya menjadi 2
(dua) kelompok atau kubu saat memilih siapa Presidennya. Jelas saat itu
kepentingan untuk menjadi penguasa di Indonesia yang menyebabkan konflik. Konflik dalam lingkup yang lebih
kecil juga bisa terjadi antar komunitas, bahkan terjadi juga pada satu
kelompok, intern komunitas. Beberapa contoh dapat disebutkan perpecahan pada partai
politik yang ada di Indonesia, atau antar komunitas pemeluk agama, baik eksternal atau internal agama. Konflik internal dapat terjadi dalam satu lembaga, intern agama, kelompok adat dan seterusnya,
bahkan dalam kelompok terkecil yaitu keluarga.
Mengapa terjadi konflik ?
Marilah kita membuka dan membaca
Firman Tuhan dari Surat Yakobus bab 4 ayat 1 – 2
“Dari
manakah datangnya sengketa dan pertengkaran diantara kamu ? Bukankah datangnya
dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu ? Kamu mengingini
sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh, kamu iri hati,
tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi.
Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa “.
Dari perikop yang telah kita baca
tadi dapat diangkat bahwa konflik itu timbul dari dalam diri kita sendiri.
Mungkin iri hati, dengki, dendam, akan muncul karena :
Ø Kebijakan yang dilaksanakan pengurus
atau orang lain berbeda dengan kebijakan yang dipikirkannya.
Ø Merasa kurang mempunyai pengaruh terhadap
orang lain
Ø Merasa lebih bisa berbuat dari pada
orang lain ( rumangsa bisa, ning ora bisa rumangsa )
Ø Merasa bisa sukses dalam segala hal
dari pada orang lain
Ø Merasa mempunyai jasa terhadap
kelompoknya.
Saudara, dalam perikop diatas, Yakobus juga mengatakan bahwa hal itu semua terjadi karena kita kurang berdoa. Adakah
komunitas kita seperti itu keadaannya ? Oleh karena itu marilah kita berdoa.
Mendoakan diri kita sendiri agar kita dimampukan untuk mengendalikan
sikap/rasa iri hati, dengki dan dendam. Dan dimampukan juga untuk mewujudkan
kasih seperti yang diajarkan Kristus. Dan pada akhirnya tidak ada konflik
diantara kita, karena kita mampu mengendalikannya. Amin.
Salam dan Berkah Dalem,
( WIED )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar