Ketika sedih dan putus asa, tampaknya tidak seorangpun dapat
memahami masalah dan perasaan kita. Lalu akan muncul perasaan kesepian yang
menguatkan rasa putus asa itu. Dalam saat seperti itu, carilah firman-Nya.
Melalui firman, Ia akan menyatakan kepedulian dan penghiburan-Nya. Melalui
firman, Ia akan menguatkan dan menolong kita. Di dalam firman, pengharapan kita
nyata. Kuasa firman Tuhan memang memberikan pengharapan besar kepada kita,
karena fiman itu sanggup membawa perubahan bagi situasi suram yang kita hadapi.
Kita harus mempelajari firman-Nya dan menjadikan sebagai dasar perilaku kita
setiap hari. Biarlah firman bertumbuh dan berbuah dalam hidup kita. Seseorang
harus menerima Injil dan selalu mengutamakannya dalam hatinya. Tidak ada tempat
utama untuk yang lain, baik minat maupun kepentingan pribadinya.
Keraguan kepada Allah kadang berakar dari dosa dan pemberontakan,
yang tetap akan bercokol dalam diri kita bila kita tidak bertobat dan
menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Maka berbaliklah dari dosa dan
pemberontakan kita. Terimalah Kristus sebagai Tuhan Juruselamat. Kemudian,
serahkanlah hati kita kepada Kristus Yesus, niscaya Dia akan mengusir segala
keraguan itu. Memang kita ada masa kita mengalami masa-masa sulit atau seolah
Allah menolak doa kita. Namun itu bukan berarti bahwa Allah tidak lagi
berkuasa. Maka janganlah kita meragukan kasih-Nya kepada kita, meski kita
sedang menderita. Tetaplah bertahan dalam iman, karena Allah akan memakai semua
itu untuk memperkuat iman kita. Sesungguhnya pencobaan yang kita alami, tidak
akan melebihi kekuatan kita. Dalam
sebuah kehidupan , kita akan selalu dihadapkan dalam sebuah keputusan. Satu hal
yang terpenting adalah perbuatan baik memang penting, namun ada yang lebih penting yaitu tujuan
kita berbuat baik. Perbuatan baik kita akan membawa damai sejahtera dan
bernilai ketika kita memiliki ketulusan
untuk berbuat baik.
Yesus mengetahui bahwa seorang pendosa dapat berubah bila ia mau
menerima kasih Allah. Bapa di surga pun bersedia mengampuni dosa bila pendosa
mau berbalik kepada-Nya. Maka jangan menyimpan dosa-dosa kita sebesar apapun.
Terbuka kepada Allah dan meminta pengampunan-Nya, niscaya Ia mengampuni. Selanjutnya
kita harus bersyukur dengan semua kasih Allah. Rasa syukur karena telah
mengalami kasih karunia Allah muncul dalam diri orang-orang kudus. Mereka
bersyukur karena telah telah disembuhkan dari roh-roh jahat ataupun penyakit.
Rasa syukur itu diwujudkan dengan melayani Tuhan dengan sepenuh jiwa dan
raganya, dan berbuat yang serupa kepada sesamanya.
Bagi pengikut Kristus masa kini, iman sama pentingnya. Hanya oleh
iman kita diselamatkan dari dosa kita. Di dalam iman pula kita hidup dan apa
yang tidak berdasarkan iman adalah dosa. Namun, iman tidak serta merta membuat
kita lepas dari badai kehidupan. Karena melalui badai itulah, Tuhan ingin
melihat iman kita. Sebab tanpa iman tidak mungkin kita menyenangkan hati Allah.
Marilah kita memeriksa dan introspeksi , kita termasuk dalam golongan yang mana
? Semoga kita selalu dimampukan dalam bertindak sehingga berkenan kepada-Nya.
Amin.
Salam dan Berkah Dalem,
[ Dari : Berbagai Sumber ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar