Jumat, 20 Februari 2015

KERENDAHAN HATI

kerendahan hati
Natal 2014 telah berlalu dengan membawa kenangan dan harapan di tahun berikutnya akan lebih baik. Mengikuti perikop-perikop sebelum dan setelah Natal kiranya ada kesan yang perlu lagi direnungkan. Permenungan dari perikop yang relevan dengan  perwujudan relasi diantara umat, terutama teman seiman.

Petikan Injil yang kiranya relevan dengan perwujudan relasi adalah  kita harapkan dari Injil Yohanes. Yang pertama Yohanes 1:27  mengatakan :
 “...yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak “..
Dan  ada petikan yang lain dari  Yohanes 3:30 mengatakan :
“ Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil “.
Dua kalimat atau dua ayat yang diucapkan oleh Yohanes tersebut mengisyaratkan kerendahan hatinya, mengungkapkan kemuliaan hatinya, memperlihatkan kebesaran hatinya.

Saudara, untuk menjadi orang yang rendah hati diperlukan usaha dan perjuangan yang keras. Kita harus berjuang dengan :
Ø  Mengalahkan diri kita sendiri, mengalahkan ego kita
Ø  Menghilangkan kecenderungan untuk mengalahkan orang lain
Ø  Menghindari bentuk-bentuk kesombongan dan keangkuhan
Ø  Berani membuka diri, dengan secara aktif mendengarkan, berbagi, dan berempati kepada orang lain
Ø  Mengakui keberadaan orang lain dan berani mengakui kelebihan orang lain

Saudara, pengenalan akan diri kita layaknya pintu masuk yang memungkinkan kita belajar dari orang lain aneka macam pengetahuan. Ia juga memungkinkan kita membangun sikap yang baik yang belum sepenuhnya kita miliki : kejujuran, kebaikan hati, kerja keras, ketulus ikhlasan, serta aneka kualitas hidup lainnya. Aneka kualitas hidup inilah yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik sesuai dengan nama dan status yang kita miliki.

Marilah kita mohon kepada Bapa di Surga agar dimampukan untuk meraih identitas yang baik dalam kehidupan ini. Amien.
( WIED )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar