Rabu, 04 Februari 2015

KEBENARAN YANG TERBUKA

kebenaran yang terbuka
Definisi kebenaran bisa saja berbeda jika dilihat dari penganut paham mana, atau dilihat dari sudut pandang mana. Sebagai salah satu contoh kaum Shopis, sehingga disebut dengan Shopisme ; gunung menurut paham ini tidak ada, karena hanya konsepsi pemikiran kita dari akumulasi batu, tanah, pohon, hijau dan lain-lain..
Namun berdasarkan paham Empiris, kebenaran itu obyektif. Maka sesuatu dapat dikatakan benar jika sesuatu tersebut dapat diinderai atau mempunyai bentuk empirik. Obyektivitas kebenaran menurut kaum empiris bertumpu dan bergantung pada indera. Sehingga menurut kaum empiris ; gunung itu ada, karena gunung dapat diinderai. Sehingga segala sesuatu yang dapat diinderai dibenarkan kebenarannya.

Dengan demikian maka bagaimana kita sebagai murid Kristus ? Yesus adalah sumber kebenaran dan kehidupan. Sehingga kita tidak bisa dimasukkan dalam paham empiris, karena sebagai sumber kebenaran susah untuk dinderai. Maka berdasarkan iman kepercayaan ini yang berbicara. Dari sudut pandang keimanan kita mempercayai dan membenarkannya. Jika ingin menjadi orang yang melakukan kebenaran fokusnya pada Yesus, dan mempraktekkan kebenaran firman Tuhan. Kita harus belajar pada tokoh dalam Alkitab, mereka belum tentu melihat secara langsung seperti apa Tuhan itu. Namun, mereka percaya akan janji keselamatan. Bahkan mereka mau mengurbankan diri dan kehidupan mereka untuk menunjukkan kebenaran pada semua orang yang belum mengenal kebenaran menurut Kristus.

Apakah kita sudah berpegang pada kebenaran Kristus ? Apakah kita sudah mengabarkan kebenaran tersebut ke seluruh penjuru dunia, terutama ke tetangga kanan kiri kita dalam kehidupan keseharian ? Semoga kebenaran menjadi panduan hidup dan dinyatakan bagi kita selalu sehingga kita tidak tersesat dan salah jalan.

Salam dan Berkah Dalem,
[ Dari : Kumpulan renungan harian ]

2 komentar: